Desa Ngadikusuman yang terletak di daerah dataran tinggi memiliki berbagai potensi fisik dan non fisik yang dapat mendukung perkembangan desa. Berikut uraian tentang potensifisik dan non fisik yang dimiliki Desa Ngadikusuman.
POTENSI FISIK
Letak Geografis Desa
- Desa Ngadikusuman berada di wilayah dengan ketinggian + 889 m dari permukaan laut dan beriklim sejuk
- Kondisi Jarak Desa / Kantor Pemerintah Desa ke :
-
- Ibu Kota Kecamatan : + 3 Km
- Ibu Kota Kabupaten : + 7 Km
- Ibu Kota Propinsi : + 115 Km
- Ibu Kota Indonesia : + 600 Km
- Batas-batas Desa Ngadikusuman adalah sebagai berikut:
- Sebelah Utara : Desa Banjar dan Desa Tlogodalem
- Sebelah Selatan : Desa Ngadimulyo Selomerto
- Sebelah Barat : Desa Bejiarum dan Sudung dewo
- Sebelah Timur : Desa Bojosari dan Desa Karang luhur
Kodisi Tanah dan Peruntukan Lahan
Berada di dataran tinggi, kondisi tanah Desa Ngadikusuman begitu subur dan cocok untuk budidaya tanaman pangan padi dan palawija, sejalan dengan mayoritas masyarakat Desa Ngadikusuman yang bergantung penuh pada sektor pertanian, perikanan dan peternakan. Pertanian yang dimaksud disini yaitu pertanian yang terdiri dari tanaman pangan padi dan palawija seperti jagung, ubi jalar, singkong, serta perkebunan sayur mayur. Perikanan yang dimaksud adalah perikanan air tawar, seperti jenis nila dan mujahir. Sedangkan peternakan yang dimaksud yaitu peternakan kambing dan sapi.
Luas tanah sawah dan lahan tegalan di Desa Ngadikusuman antara lain: Luas sawah 40,856 Ha dan luas lahan tegalan 42,626 Ha. Dari luas lahan pertanian tersebut, rata-rata tiap tahunnya pertanian Desa Ngadikusuman mampu menghasilkan 340 Ton hasil pertanian yang terdiri atas jagung, kacang tanah, padi, cabe, sawi, dan jenis umbi-umbian lainnya.
Tanaman komoditas tersebut telah memberikan kontribusi langsung terhadap perekonomian masyarakat yang tergolong sebagai petani. Dan di pihak lain juga mampu menyerap tenaga kerja (buruh tani) dari lingkungan sekitarnya, khususnya penduduk Desa Ngadikusuman.
Sumber Air Melimpah
Desa Ngadikusuman memiliki banyak sumber air alami, seperti mata air, sumur, dan sungai kecil yang mengalir dari pegunungan. Potensi ini tidak hanya mendukung kebutuhan air bersih warga, tetapi juga berperan penting dalam kegiatan pertanian, perikanan, serta peternakan.
Berikut beberapa sumber air Desa Ngadikusuman:
Sekitar 60 % warga Desa Ngadikusuman menggunakan sumber mata air alami. Sumber mata air tersebut antara lain:
- Mata Air Sebarat
Mata air ini dikelola BUMDES, untuk warga area Dusun Kabutuh dan Kusuma Baru.
- Mata Air Tempurung
Terletak di sebelah tenggara Dusun Kabutuh, mata air Tempurung ini digunakan/dimanfaatkan warga Dusun Capar.
- Mata Air Sarangan Bon (kebon) Kidul
Dimanfaatkan oleh warga Dusun Kusuma Baru, mata air ini terletak di sebelah timur laut Dusun Semampir
- Mata Air Sarangan Bon (kebon) Lor
Mata air ini merupakan sumber mata air alami untuk warga Dusun Semampir
Selain memanfaatkan sumber mata air alami, sebagian warga Desa Ngadikusuman juga menggunakan PDAM untuk kegiatan rumah tangga.
Aliran sungai yang berasal dari pegunungan tentu saja dimanfaatkan oleh warga dengan filtrasi alami.
Beberapa warga Desa Ngadikusuman menggunakan air sumur untuk mendukung aktivitas sehari-hari.
Udara Sejuk dan Kondisi Iklim yang Mendukung
Berada pada ketinggian + 889 m dari permukaan laut yang termasuk dalam wilayah dataran tinggi, Desa Ngadikusuman memiliki iklim yang sejuk dan segar. Kondisi udara tersebut ideal untuk pengembangan pertanian, perikanan, dan peternakan, seperti tanaman pangan pokok dan palawija, serta peternakan sapi, kambing, kerbau, dan ayam.
POTENSI NON FISIK
Desa Ngadukusuman tidak hanya memiliki potensi fisik seperti lahan pertanian ataupun sumber mata air alami dan sebagainya, tetapi juga memiliki potensi non fisik yang sangat berharga. Potensi ini meliputi berbagai aspek yang berhubungan dengan sumber daya manusia, budaya, dan sistem sosial di desa. Berikut adalah beberapa uraian potensi non fisik Desa Ngadikusuman:
- Kekompakan dan Gotong Royong Masyarakat
Warga Desa Ngadikusuman memiliki semangat gotong royong yang tinggi. Hal ini terlihat dalam berbagai kegiatan seperti kerja bakti, pembangunan fasilitas umum, dan penyelenggaraan acara desa. Kekompakan ini menjadi aset penting untuk mendukung berbagai program pembangunan dan menciptakan keharmonisan sosial.
- Sumber Daya Manusia yang Potensial
Banyak penduduk Desa Ngadikusuman yang memiliki keterampilan khusus, seperti kerajinan tangan, produksi makanan kecil rumahan, konveksi, ataupun kemampuan di bidang pertanian. Generasi muda desa memiliki semangat belajar yang tinggi, yang dapat dimanfaatkan untuk mengembangkan potensi desa di masa depan. Selain itu, Pemerintah Desa juga selalu memfasilitasi pelatihan-pelatihan keterampilan untuk warga melalui kegiatan pelatihan-pelatihan yang dikoordikasikan oleh Tim Penggerak PKK.
- Kesadaran Lingkungan yang Tinggi
Masyarakat Desa Ngadikusuman juga memiliki kesadaran tinggi terhadap pelestarian lingkungan. Ini tercermin dalam upaya menjaga kebersihan desa, melestarikan lingkungan melalui pemanfaatan lahan kosong di sekitar rumah dengan penanaman tanaman pohon dan bunga-bunga, tanaman apotek hidup dan tanaman warung hidup, serta mengelola sumber daya alam secara bijak. Hal ini menjadi modal penting untuk menciptakan desa yang berkelanjutan.
- Kegiatan Sosial dan Keagamaan yang Aktif
Berbagai kegiatan sosial dan keagamaan rutin diadakan di Desa Ngadikusuman, seperti pengajian selapanan, yasinan/tahlilan rutin, arisan, pertemuan rutin PKK, dan perayaan hari besar keagamaan. Hal ini memperkuat rasa kebersamaan antarwarga serta meningkatkan kehidupan spiritual masyarakat.
- Kesenian Tradisional
Desa Ngadikusuman masih melestarikan kesenian tradisional keagamaan, seperti Rebana Klasik dan Jamjanen. Kesenian Jamjanen sendiri merupakan kesenian dengan alat musik tradisional Jawa seperti kendang dan sejenisnya, serta melantunkan tembang-tembang Jawa kuno Islami dengan anggota sejumlah bapak-bapak berusia 40 tahun keatas.
Dengan mengoptimalkan potensi non fisik ini, Desa Ngadikusuman diharapkan dapat terus berkembang menjadi desa yang maju, mandiri, dan sejahtera tanpa kehilangan identitas lokalnya.